Sekitar 4 tahun yang lalu saya dan teman-teman
saya (Rifky dan Willy) memiliki tradisi setiap malam minggu menonton film DVD
bersama-sama, seperti biasa kita menonton film yang bergenre animasi. Tetapi
pada suatu ketika kami memutuskan untuk menonton film yang bergenre berbeda,
yaitu Horror. Kemudian kami pergi ke tempat rental DVD yang letaknya tidak
terlalu jauh dari rumah kami, sekitar 10 menit dijangkau dengan menggunakan
sepedah motor. Di dalam tempat rental DVD kami memilih- milih mana yang bagus
untuk kami tonton, kemudian kami sepakat untuk menonton film Horror dari
Thailand yang berjudul “The Wig”.
The wig menceritakan tentang wig yang berasal
dari mayat, yang tentunya mayat itu adalah mayat wanita yang meniggal dengan
cara tidak wajar, sehingga dia menjadi arwah penasaran di dalam wig atau
rambutnya tersebut.
Kemudian kami kembali ke rumah teman saya (Willy) untuk menonton film, setelah beberapa
lama kami melihat setiap part yang diputarkan semakin lama semakin tegang,
apalagi ini adalah film Horror pertama yang pernah saya tonton. Ada suatu part dalam film itu yang sangat menyeramkan, entah
seperti apa kejadian yang tepatnya
karena ini sudah lama sekali, part yang menyeramkan yang saya ingat adalah
ketika seorang wanita yang menggunakan wig itu menjadi berubah total, menjadi
sosok wanita yang berbeda dari dirinya yang sebenarnya. Dan saat wanita itu
melepaskan Wig tersebut, Wig itu seperti hidup sendiri, Wig panjang itu
berjalan sendiri bahkan dapat membunuh. Begitu meyeramkannya bagi saya. Apalagi
pada saat itu saya memiliki rambut yang
serupa, panjang, hitam dan tebal.
Saya pikir setelah kami selesai menonton film
itu dan kembali ke rumah masing-masing, tidak akan menjadi pengaruh yang serius
bagi saya. Ternyata pada saat saya akan tidur, saya terus membayangkan bahwa
rambut saya sendiri seperti Wig berhantu itu, dengan segera setelah bayangan
itu terbesit dalam benak saya, saya selalu mengikat rambut. Dan setelah tak
lama kemudian saya memutuskan untuk memotong rambut agar tidak terlalu panjang
karena jika terlalu panjang pun sedikit menggangu. Dan dengan terus mempertahankan rambut saya yang
panjang, itu malah membuat saya semakin sulit untuk melupakan bayangan yang
mengerikan itu.
Saya bertanya kepada teman-teman (Rifky dan
Willy) tentang tanggapan mereka. Dan mereka mengatakan bahwa itu film Horror
yang biasa saja. Memang itu biasa untuk mereka tetapi untuk saya itu adalah
lain cerita. Saya pun tidak mengerti mengapa saya mengalami trauma yang
mendalam seperti ini. Saya pikir keputusan saya untuk mensetujui ide baru itu
adalah keputusan yang tepat. Ternyata keputusan itu membawa luka yang cukup
perih di dalam ingatan saya sampai sekarang. Tetapi saya dapat menggambil
kesimpulan dari kejadian yang tak terlupakan ini. Yaitu saya akan lebih mempertimbangkan
segala hal dengan baik dan benar, besar maupun kecil, menerima resiko apapapun
yang telah dipilih. Karena segala sesuatu yang buruk atau yang baik sekali pun
memiliki resiko- resiko dan saya tidak akan pernah lagi menonton film yang
bergenre Horror. Never Ever Ever!!!!!!

Tidak ada komentar:
Posting Komentar